PRAKTIKUM
BETON
“PEMBUATAN DAN PERSIAPAN BENDA UJI”
Laporan ini
dibuat secara individual dan tidak ada duplikasi maupun plagiasi. Sehingga
mahasiswa mampu menggali kemampuan dirinya dalam membuat artikel. Harapannya mahasiswa siap dan mamapu dalam pembuatan laporan ilmiah.
TUJUAN PRAKTIKUM:
Mahasiswa mampu membuat benda uji.
PERALATAN:
1.
Cetakan
silider, diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Atau berdimensi sesuai dengan aturan
yang ada.
2.
Tongkat
pemadat diameter 16 mm, panjang 60 cm dengan ujung dibulatkan dan sebaliknya
dibuat dari baja tahan karat. Jika tidak ada bisa menggunakan alat bantu lain
yang fungsinya bisa menggantikan tongkat pemadat.
3.
Bak
pengaduk beton kedap air dan molen. Jika tidak ada bisa digantitan dengan alat
bantu lain.
2.
Timbangan
dengan ketelitian 0.35 dari berat contoh. Dipergunakan untuk perbandingan
berat. Pada praktikum ini boleh menggunakan perbandingan volume, mengingat
hasil yang ingin diketahuai adalah pekerjaan tukang bangunan yang sering kali
dilakukan dilapangan.
3.
Mesin
tekan yang kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Bisa menggunakan jenis lain.
4.
Satu
set alat pelapis (capping). Bisa
dipakai atau tanpa pelapis. Hannya saja jika menggunakan pelapis hasilnya akan
lebih lebih mendekati kebenaran. Apabila tanpa pelapis hasilnya dibawah
kekuatan sebenarnya.
5.
Peralatan
tambahan : ember, skop, sendok perata dan talam.
PROSEDUR PERCOBAAN:
1.
Benda-benda
uji (silinder atau kubus) harus dibuat dengan cetakan yang sesuai dengan bentuk
benda uji.
2.
Cetakan
dilapisi dengan olie agar mudah nanti dilepaskan dari beton cetakan.
3.
Air
dan semen diaduk atau dicampur sampai merata kemudian ditambah krikil. Setelah
itu dimasukan air dan diaduk sampai merata.
4.
Adukan
beton diambil langsung dari wadah adukan beton dengan menggunakan alat yang tidak menyerap air. Bila dirasakan
perlu bagi konsistensi adukan, lakukan pengadukan ulang sebelum dimasukkan
dalam cetakan.
5.
Isilah
cetakan dengan adukan beton dalam tiga lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan
20 - 25 kali tusukan secara merata.
6.
Pada
saat melakukan pemadatan lapisan kedua dan ketiga tongkat pemadat tidak boleh masuk
kedalam lapisan dibawahnya.
7.
Setelah
selesai melakukan pemadatan, ketuklah sisi cetakan perlahan-lahan sampai rongga
bekas tusukan tertutup.
8.
Padatkan
adukan dalam cetakan, sampai permukaan adukan beton mengkilap.
9.
Ratakan
permukaan beton dan tutuplah segera dengan bahan yang kedap air dan tahan
karat. Dan kemudian biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan tempatkan
ditempat yang bebas dari getaran.
10. Setelah 24 jam bukalah cetakan dan
keluarkan benda uji.
11. Rendamlah benda uji dalam bak peredam
berisi air yang telah memenuhi persyaratan untuk perawatan (curing). Selama
waktu yang dikehendaki.
PENGAMATAN VISUAL:
1.
Amati
perubahannya setiap 5 menit dan dicatat perubahan yang terjadi. Pengamatan ini
dilaksanakan selama 1 jam semenjak beton diratakan.
2.
Setelah
selama 24 jam cetakan dibuka dan dicatat perubahannya.
3.
Perubahan
yang diamati diantaranya: warna, keadaan air, ikatan awal, kering pertama, ada retakan
atau tidak.
PEMBUATAN
LAPORAN:
Mahasiswa
wajib membuat laporan, adapun sistematika laporan sebagai berikut:
1.
Halaman
cover dengan logo universitas dan dengan judul “PRAKTIKUM BETON I”.
2.
Halaman
kata pengantar.
3.
Halaman
daftar isi
4.
BAB
I berisi :
a.
Tujuan
praktikum.
b.
Alat
dan bahan yang digunakan.
c.
Waktu
yang diperlukan.
5.
BAB
II berisi :
a.
Langkah
kerja.
6.
BAB
III berisi :
a.
Hasil
pengamatan. Hasil ini dijelaskan kejadian setiap menit pengamatan dan disertai
foto.
b.
Kesimpulan
c.
Saran