BEBAN BERGERAK DAN GARIS PENGARUH
Merencanakan sebuah
struktur perlu dimengerti tentang analisis beban-beban yang bekerja. Semua
bebab yang bekerja dari arah manapun dikondisikan menghasilkan penjumlahan yang
nol. Jika penjumlahan hasinya nol, maka struktur tersebut dapat dikatakan
stabil.Berdasarkan
sifatnya beban struktur dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Beban mati, ialah semua beban yang diakibatkan oleh
berat sendiri struktur atau unsur-unsur lainya yang terikat secara permanent dan besaran juga posisinya
tetap.
2.
Beban hidup, ialah semua beban yang bekerja pada
struktur selain beban mati. Besaran juga posisinya berubah ubah. Berdasarkan
sifatnya dapat dibedakan menjadai:
· Beban yang dapat dipindahkan (moveable loads), yaitu beban yang dapat
dipindahkan tanpa menimbulkan getaran dinamik.
Contoh: beban
orang, beban mebel, alat-alat kantor.
· Beban bergerak/dinamik (moving loads), yaitu beban yang bergerak terus menerus pada
struktur, sehingga menimbulkan getaran dinamik.
Contoh: beban
angin, beban gempa, beban kendaraan, kereta api.
A. Beban Bergerak
Sesuai
dengan uraian diatas yaitu beban yang dapat menimbulkan getaran dinamik, maka gaya ini perlu
diwaspadai. Beban ini sangat berpengaruh sekali dalam struktur. Karena beban
ini bersifat melintas dan mempunyai tagangan yang mengejutkan maka perlu
drencanakan berapa tegangan maksimum yang mungkin akan terjadi pada struktur.
Beban
yang bergerak (melintas) pada struktur dapat berupa:
1.
Beban orang, baik sendiri maupun kelompok (yang dapat
diasumsikan sebagai beban merata).
2.
Beban kendaraan, Kereta Api, Truk Gandeng, Bus,
Trailer, Peti Kemas, Pesawat terbang, Angkutan lainnya.
B. Garis Pengaruh
Garis pengaruh
adalah suatu grafik atau diagram yang ordinatnya menunjukanbesar dan sifat dari
reaksi atau gaya-gaya dalam (BM,SF dan NF) pada suatu titik yang ditinjau dengan
muatan beban bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan
kedudukan yang selalu berubah. Besarnya nilai reaksi atau gaya-gaya dalam untuk
titik yang ditinjau tersebut, ditunjukkan oleh ordinat dibawah beban satuan
tersebut berada. Konsep ini dipublikasikan oleh Emil Winkler (1868) di Dresden,
Jeman dan selanjutnya dikembangkan oleh Jacob Weyranch (1873).
Kedudukan yang
berubah ini mengakibatkan besaran gaya
yang diterima pada setiap elemen struktur berbeda-beda, sehingga kita harus
tepat dalam memperkirakan besaran gaya
maksimum atau kritis yang terjadi. Penentuan posisi titik kritis atau maksimim
dapat menggunakan garis pengaruh.
Garis pengaruh
dibedakan menjadi:
1.
Garis pengaruh gaya
reaksi (pada tumpuan).
2.
Garis pengaruh momen (pada suatu penampang).
3.
Garis pengaruh gaya
lintang (pada suatu penampang).
Garis pengaruh
ini hanya memberikan indikasi posisi pendekatan. Sedangkan untuk mengetahui
posisi kritis secara pasti perlu Trial and error. Sebagai taksir awal posisi
kritis adalah: Beban terbesar pada rangkaian gaya terpusat sering terjadi pada posisi
ordinat terpanjang dari diagram garis pengaruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar