Kamis, 22 Desember 2011

PENGAMATAN


A. Pengamatan  Panca Indra
Beton merupakan campuran beberapa unsur yang menjadi satu kesatuan yang berfungsi menahan gaya tekan. Unsur tersebut adalah Semen, Air, Agregat halus dan Agregat kasar. Beberapa unsur ini berfungsi sesuai dengan fungsinya sendiri sendiri.

  1. Semen
 Pengamatan panca indra pada semen  dapat dilakukan dengan pengamatan dengan mata   dan diraba  dengan tangan. Mengingat apabila semen sudah mengeras tidak dapat digunakan lagi  maka perlu diwaspadai kondisi semen tersebut. 
 Semen yang digunakan untuk pembuatan beton, yaitu semen yang berbutir halus. Kehalusan butir semen ini dapat diraba/dirasakan dengan tangan. Semen yang tercampur/mengandung gumpalan meskipun kecil, tidak baik untuk pembuatan beton, Asroni, A (2005).
Mestinnya masyarakat mengerti akan kwalitas semen ini. Minimal apabila sudah mengeras jangan dibeli. Hal ini dimaksudkan agar semen berfungsi secara maksimal.
  1. Air
Air yang diminum pada dasarnya  dapat dipastikan  bagus untuk pembuatan beton. Karena air yang dapat diminum sudah tiudak mengandung zat yang merugikan manusia. Pada manusia tidak meracuni mestinya untuk beton tidak merugikan.
Air yang dapat digunakan untuk pembuatan dan perawatan beton tersebut harus tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton,  menurut PBI 1971 N. I – 2. (Departemen Pekerjaan Umum, 1979).

  1. Agregat Halus dan Agregat Kasar
Menurut  Standart SK SNI T – 15 -1991 – 03 (Departemen Pekerjaan Umum, 1991).
1.      Agregat adalah material granular, misalnya pasir, krikil, batu pecah, kerak tungku besi, yang dipakai sama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
2.      Agregat ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang..
3.      Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi “alami” dari batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran terbesar 5,0 mm.
4.      Agregat kasar adalah kerikil alam sebagai hasil desintegrasi “alami” dari batuan atau berupa batu pecah  yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran  5,0 – 40,0 mm.
5.      Adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portlan atau sembarang semen hidroulik lainnya dan air.
Menurut Asroni, A (2005),  
Pasir yang digunakan sebagai bahan beton, harus memenuhi syarat:
1.      Berbutir tajam dan keras.
2.      Bersirfat kekal, yaitu tidak mudah lapuk/hancur oleh perubahan cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
3.      Tidak boleh menggandung Lumpur lebih dari 5% dari berat kering. Jika kandungan lumpur lebih dari 5%, maka pasir harus dicuci.
4.      Tidak boleh mengandung pasir laut ( kecuali dengan petunjuk staf ahli), karena pasir laut ini banyak mengandung garam.   

Kerikil atau batu pecah  yang digunakan sebagai bahan beton, harus memenuhi syarat:
1.      Bersifat padat dan keras, juga tidak berpori.
2.      Harus bersih, tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1%. Jika kandungan Lumpur lebih dari 1%,  maka kerikil atau batu pecah harus dicuci.
3.      Pada keadaan terpaksa, dapat dipakai kerikil bulat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar