Kamis, 22 Desember 2011

SEMEN


II. TINJAUAN  PUSTAKA
                        Masyarakat awam sangat kekurangan informasi tentang semen. Mereka hanya mampu menggunakan semen dengan cara seperti biasa orang gunakan. Hal ini mengakibatkan hasil yang kurang  optimum.
                        Agar dapat menghasilkan yang optimum dalam mengunakan semen perlu adanya analisis mendalam. Semen apabila terkena air akan mengeras, jika sudah mengeras meka akan tidak dapat digunakan. Menurur Asroni, A (2005), campuran antara air dan semen akan membentuk pasta semen, yang berfungsi sebagai bahan ikat. Sedangkan pasir dan krikil merupakan bahan agregat yang berfungsi sebagai bahan pengisi dan sekaligus sebagai bahan yang diikat oleh pasta semen.     
                        Menurut Kardiyono, Tj (1996), semen sering disebut semen portland yang dipakai di Indonesia dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
1. Jenis I    : Semen portland untuk penggunaan umum, tidak memperlukan syarat khusus.
2. Jenis II  : Semen portland untuk beton tahan sulfat dan mempunyai panas hidrasi sedang.
3. Jenis III : Semen portland untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat mengeras).
4. Jenis IV : Semen portland untuk beton  panas hidrasi rendah.
5. Jenis V  : Semen portland untuk beton sangat tahan terhadap sulfat.

PBI 1971 N. I – 2. (Departemen Pekerjaan Umum, 1979). Mengenai Semen:
1.      Jenis-jenis semen yang ada:
a.       Semen Portlan-tras
b.      Semen Alumuna
c.       Semen tahan sulfat
2.      Pada beton  nonstruktural selain menggunakan  semen yang tersebut diatas dapat juga menggunkan semen tras kapur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar