Kamis, 22 Desember 2011

UJI BETON


C. Pengujian Kekuatan Beton

1.      Uji Slump
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kekentalan adukan beton. Semakin ketal dan bagus uji slump maka kuat tekan beton semakain bagus. Perlu diingat adanya syarat slump yang ada.

Tabel nilai slump untuk pedoman diberbagai pekerjaan beton menurut PBI 1971 N. I – 2. (Departemen Pekerjaan Umum, 1979).

  Tabel nilai slump pada tiap jenis pekerjaan
UARIAN
SLUMP (cm)
Maksimum
Minimum
Dinding, Plat pondasi dan pondasi telapak bertulang.
Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi bawah tanah.
Pelat, Balok, Kolom dan Dinding.
Pengerasan jalan.
Pembetonan masal.
12,5

9,0

15,0
7,5
7,5
5,0

2,5

7,5
5,0
2,5
                        Sumber:  Departemen Pekerjaan Umum,, (1979)

2.      Uji Compression test machine.
Pengujian ini untuk mengetahui kuat tekan beton dan cara kerjanya menggunakan benda uji yang  berbentuk silinder atau berbentuk balok. Jika benda uji berbentuk balok maka  nanti hasilnya dikonfersikan ke bentuk silinder. Benda uji diharapkan mempunyai luas permukaan 19,625 cm dengan d = 5 cm sampai  490,625 cm denagan d = 25 cm.
  Menurut  Standart SK SNI T – 15 -1991 – 03 (Departemen Pekerjaan Umum, 1991),  kuat tekan beton yang disyaratkan f’c adalah kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencanaan struktur (benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm), dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam mega paskal (M.pa). Bila nantinya nilai f’c dibawah tanda akar, maka hanya nilai numeric dalam tanda akar yang dipakai dan hasilnya tetap mempunyai satuan mega paskal (M.pa).
Menurut Kardiyono, Tj (1996), apabila tinggi kurang dari dua kali diameter, maka perlu adanya factor koreksi. Adapun factor koreksi tersebut adalah:

Tabel faktor koreksi kuat tekan silinder beton
Perbandingan tinggi dan diameter
Faktor koreksi
2,00
1,75
1,50
1,25
1,00
1,00
0,99
0,97
0,94
0,91
                                                Sumber:  Kardiyono, Tj (1996)

Sesuai dengan PBI 1971 N. I – 2. (Departemen Pekerjaan Umum, 1979), Beton adalah suatu bahan konstruksi yang mempunyai kekuatan tekan khas. Apabila diukur dalam jumlah besar benda-benda uji, nilainya akan menyebarsekitar suatu nilai rata-rata tertentu. Penyebarannya mengikuti lengkung Gauss, jadi ukuran dari mutu pelaksanaannya, adalah  standart deviasi sesuai rumus:
 


‘bk = ‘bm – 1,64 s  …………………………………………..(III. 2)
 

Keterangan:


s           = standart deviasi (kg/cm2).

‘b       = kekuatan tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji (kg/cm2).

‘bm    = kekuatan tekan beton rata-rata benda uji (kg/cm2).

N         = jumlah seluruh nilai hasil pemeriksaan. Jumlah benda uji minimal 20 buah.

                                    ‘bk     = kekuatan beton karateristik (kg/cm2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar