C. Pengujian Kekuatan Beton
1. Uji Slump
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kekentalan adukan beton. Semakin ketal
dan bagus uji slump maka kuat tekan
beton semakain bagus. Perlu diingat adanya syarat slump yang ada.
Tabel nilai slump untuk pedoman diberbagai pekerjaan
beton menurut PBI 1971 N. I – 2. (Departemen Pekerjaan Umum, 1979).
Tabel nilai slump pada tiap
jenis pekerjaan
UARIAN
|
SLUMP (cm)
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|
Dinding, Plat pondasi dan pondasi telapak bertulang.
Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi
bawah tanah.
Pelat, Balok, Kolom dan Dinding.
Pengerasan jalan.
Pembetonan masal.
|
12,5
9,0
15,0
7,5
7,5
|
5,0
2,5
7,5
5,0
2,5
|
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum,, (1979)
2. Uji Compression
test machine.
Pengujian ini untuk mengetahui kuat tekan beton dan cara kerjanya menggunakan
benda uji yang berbentuk silinder atau
berbentuk balok. Jika benda uji berbentuk balok maka nanti hasilnya dikonfersikan ke bentuk
silinder. Benda uji diharapkan mempunyai luas permukaan 19,625 cm dengan d = 5
cm sampai 490,625 cm denagan d = 25 cm.
Menurut Standart SK SNI T – 15 -1991 – 03 (Departemen
Pekerjaan Umum, 1991), kuat tekan beton
yang disyaratkan f’c adalah kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencanaan
struktur (benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm),
dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam mega paskal (M.pa).
Bila nantinya nilai f’c dibawah tanda akar, maka hanya nilai numeric dalam
tanda akar yang dipakai dan hasilnya tetap mempunyai satuan mega paskal (M.pa).
Menurut Kardiyono, Tj (1996), apabila tinggi kurang dari dua kali
diameter, maka perlu adanya factor koreksi. Adapun factor koreksi tersebut
adalah:
Tabel faktor
koreksi kuat tekan silinder beton
Perbandingan tinggi
dan diameter
|
Faktor koreksi
|
2,00
1,75
1,50
1,25
1,00
|
1,00
0,99
0,97
0,94
0,91
|
Sumber: Kardiyono, Tj (1996)
Sesuai dengan PBI 1971 N. I – 2. (Departemen Pekerjaan Umum, 1979), Beton
adalah suatu bahan konstruksi yang mempunyai kekuatan tekan khas. Apabila
diukur dalam jumlah besar benda-benda uji, nilainya akan menyebarsekitar suatu
nilai rata-rata tertentu. Penyebarannya mengikuti lengkung Gauss, jadi ukuran dari mutu pelaksanaannya, adalah standart deviasi sesuai rumus:
‘bk = ‘bm – 1,64 s …………………………………………..(III. 2)
Keterangan:
s = standart deviasi (kg/cm2).
‘b = kekuatan tekan beton yang didapat dari
masing-masing benda uji (kg/cm2).
‘bm = kekuatan tekan beton rata-rata benda uji
(kg/cm2).
N = jumlah seluruh nilai
hasil pemeriksaan. Jumlah benda uji minimal 20 buah.
‘bk = kekuatan beton karateristik (kg/cm2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar